Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Pertemuan Khalifah Hisyam dengan Atha bin Abi Rabah

 





As-Syaikh Prof. Dr. Abdussalam As-Suhaimi hafizhahullah:

Berkata Utsman bin Atha Al-Khurasani: Aku pergi bersama ayahku untuk berjumpa dengan Khalifah Hisyam bin Abdil Malik

Maka tatkala kami pergi di pagi hari dekat dari kota Damaskus ternyata kami berjumpa dengan seorang tua yang berada di atas seekor keledai hitam, mengenakan pakaian kasar lagi jelek dengan sehelai jubah yang telah usang beserta peci yang melekat di kepala, dan sanggurdi (pijakan kaki joki) yang terbuat dari kayu.

Maka aku pun tertawa melihatnya dan aku katakan kepada ayahku: "Siapa ini?"

Maka beliau menjawab: "Diamlah! Dia ini adalah tokoh fuqaha Hijaz, Atha bin Abi Rabah."

Dan ketika telah dekat jaraknya dengan kami, maka ayahku turun dari bagal (peranakan kuda dan keledai) -nya dan dia pun turun dari keledainya lalu keduanya berpelukan dan saling bertanya kabar. Kemudian keduanya kembali menaiki kendaraan dan melanjutkan perjalanan, hingga keduanya berhenti pada sebuah pintu kastil milik Hisyam bin Abdil Malik.

Lalu keduanya tidaklah duduk hingga diizinkan bagi keduanya. Dan ketika ayahku keluar aku bertanya kepadanya: ceritakan kepadaku tentang apa yang terjadi pada kalian berdua.

Maka beliau menjawab: ketika Hisyam mengetahui bahwa Atha bin Abi Rabah berada di depan pintu maka dia pun bergegas dan memberikan izin kepadanya, demi Allah tidaklah aku masuk melainkan oleh sebab beliau, dan ketika Hisyam melihatnya maka beliau menyambut dengan mengucapkan: marhaban marhaban.. (selamat datang, selamat datang).. di sini, di sini, dan dia terus mengucapkan kepadanya: di sini, di sini hingga dia mendudukkannya bersamanya di atas dipannya dan menempelkan lututnya dengan lutut beliau.

Dan di majelis itu beliau adalah orang yang paling mulia dan ketika itu mereka sedang berbincang-bincang lalu mereka pun terdiam.

Kemudian Hisyam menghadap beliau dan berkata: apa keperluanmu wahai Abu Muhammad?

Beliau menjawab: wahai Amirul mukminin, penduduk dua kota suci adalah penduduk kesayangan Allah dan tetangga rasul-Nya ﷺ maka bagikan kepada mereka rezeki bagi mereka dan hadiah bagi mereka...

Maka beliau pun berkata: baiklah, wahai budak, tulislah untuk penduduk Mekkah dan Madinah hadiah mereka dan rezeki bagi mereka untuk satu tahun.

Kemudian beliau bertanya kembali: adakah keperluan lainnya wahai Abu Muhammad?

Maka beliau menjawab: baiklah wahai Amirul mukminin, penduduk negeri Hijaz dan penduduk Najed adalah asal bangsa Arab dan pemimpin Islam hendaknya Anda kembalikan kepada mereka kelebihan sedekah-sedekah mereka.

Beliau katakan: baiklah, wahai budak tulislah agar dikembalikan kepada mereka kelebihan sedekah-sedekah mereka.

Adakah keperluan lainnya wahai Abu Muhammad?

Beliau menjawab: iya wahai Amirul mukminin, para penjaga perbatasan yang melakukan pengawasan yang berada di tepian negeri dalam menghadapi musuh, mereka berdiri menghadap musuh Anda dan mereka akan memerangi siapa pun yang melemparkan kejelekan kepada kaum muslimin, berikan kepada mereka rezeki, karena sejatinya mereka jika mati maka hilanglah perbatasannya.

Maka beliau berkata: baiklah, wahai budak tulislah untuk membawakan rezeki kepada mereka.

Apakah ada keperluan lainnya wahai Abu Muhammad?

Beliau menjawab: iya wahai Amirul mukminin, orang-orang yang menjadi tanggungjawab Anda dari orang-orang yang telah berdamai dengan kaum muslimin dari kalangan Yahudi dan Nasrani dan semisal mereka yang berada di dalam lindungan mereka untuk tidak dibebani dengan apa yang mereka tidak menyanggupinya, karena sejatinya apa yang Anda kabulkan bagi mereka akan membantu Anda melawan musuh Anda.

Maka beliau berkata: wahai budak tulislah bagi ahli dzimmah untuk tidak membebani apa yang tidak mereka sanggupi.

Apakah ada keperluan lainnya wahai Abu Muhammad?

Beliau menjawab: iya, bertakwalah kepada Allah akan dirimu wahai Amirul mukminin dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Anda diciptakan sendirian, Anda pun akan mati sendirian, Anda akan dikumpulkan sendirian, Anda akan dihisab sendirian, dan tidaklah -demi Allah- ada yang bersamamu satu pun dari orang-orang yang Anda lihat.

Jadilah Hisyam menyodok ke tanah sambil menangis. Maka Atha pun berdiri dan aku pun berdiri bersamanya.

Dan ketika kami kembali ke pintu ternyata ada seseorang yang mengikuti beliau dengan membawa satu kantong yang saya tidak tahu apa di dalamnya dan berkata kepadanya: sesungguhnya Amirul mukminin telah mengutus dengan memberikan ini.

Maka beliau berkata: tidak sama sekali, "dan aku tidak lah meminta kepada kalian balasan atas itu, sesungguhnya balasanku tidak lain atas Allah Tuhan semesta alam".

Maka demi Allah, sesungguhnya beliau masuk menemui Khalifah dan keluar darinya dalam keadaan tidak meminum seteguk air pun.

📕 Sumber: Siyar A'lam An-Nubala

Hanya milik Allah keindahan keduanya dan semoga Allah merahmati keduanya, Khalifah Hisyam dan imam Atha.

💻 Sumber artikel:

https://twitter.com/Alsuhaimy_net/status/1683092378201079808?s=19 ================================================= Butiran Faedah - Ustadz Sholehudin hafizhahullah

Posting Komentar untuk "Kisah Pertemuan Khalifah Hisyam dengan Atha bin Abi Rabah"